PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN
PEMASARAN HASIL PERIKANAN
Komoditas perikanan merupakan komoditas yang bersifat mudah
rusak (high perishable) sehingga perlu penanganan dan pengolahan yang
cepat dan tepat. Sejalan dengan hal tersebut, maka dalam membangun sarana dan
prasarana pemasaran diperlukan persyaratan peralatan yang dibutuhkan agar
produk yang dipasarkan dapat bertahan lama dan terjamin kesegarannya.
Materi ini saya rangkum
dari buku pedoman umum pengadaan peralatan pemasaran yang diterbitkan oleh DKP
RI ( sekarang KKP RI). Meskipun diterbitkan pada tahun 2008, namun masih
relevan diterapkan pada saat ini. Berikut kami uraikan persyaratan teknis dan
peralatan yang dibutuhkan dalam pemasaran hasil perikanan.
1.
Meja Pemasaran Ikan Segar
Sebagai tempat pemasaran ikan segar,
meja harus dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bebas dari celah-celah
genangan air. Meja pemasaran dapat dibuat dari semen dilapisi keramik atau dari
logam yang tahan karat atau dari plastik. Apabila dibuat dari kayu maka harus
dilapisi dengan cat yang tahan lama dan tidak beracun atau lapisan lain yang
halus dan mudah dibersihkan.
Meja
pemasaran dibuat dengan kemiringan 1-5% dan pada ujung bagian bawah diberi
saluran air kecil agar sisa yang keluar dari ikan atau es yang mencair dapat
dialirkan ke bawah menuju saluran pembuaangan yang ada di bawah.
Jenis meja pemasaran ikan segar
berdasarkan bahan pembuatan :
a. Meja yang terbuat dari logam yang tahan
karat
Meja ini dapat menggunakan tambahan
alat pendingin dibawah mejanya, sehingga suhu ikan dapat tetap terjaga serta es
tidak mudah mencair . Bisa juga meja tanpa tambahan alat pendingin tersebut,
namun hal ini penambahan es mesti dilakukan secara terus menerus.
b. Meja yang terbuat dari semen
Meja yang terbuat dari semen ini
sebaiknya dilapisi dengan keramik yang berwarna terang sehingga mudah
dibersihkan. Disamping itu meja tersebut
mempunyai kemiringan ke lubang lubang pembuangna di meja tersebut sehingga
memudahkan pembuangna sisa air ikan yang dipasarkan.
2.
Penampungan Ikan Hidup
Untuk
menampung ikan yang dijual dalam keadaan hidup diperlukan bak-bak yang beisi
air dengan dilengkapi aerator. Bak-bak ini dapat terbuat dari beton yang
dilapisi dengan keramik, plastik atau wadah kayu yang dilapisi plastik sehingga
mudah dibersihkan. Selain bak untuk menampung ikan hidup bisa juga dengan
menggunakan akuarium yang terbuat dari kaca yang mudah dibersihkan.
Jenis
penampungan ikan hidup berdasarkan bahan pembuatnya:
a. Meja pemasaran ikan hidup yang
terbuat dari semen yang berlapiskan keramik
b. Meja pemasaran ikan hidup yang
menggunakan kaya yang dilapisi plastik
c. Meja pemasaran ikan hidup dengan
menggunakan aquarium dari kaca.
3.
Meja Handling
Meja
handling diperlukan sebagai meja untuk tempat penyiangan serta tempat
penyiangan serta tempat pencucian ikan yang dipasarkan. Persyaratan bahan meja
handling ini sebaiknya dibuat dari bahan yang sama dengan meja pemasaran, baik
itu dari bahan logam yang tahan karat ataupun dari semen yang dilapisi dengan
keramik.
4. Etalase Dingin/Showcase
Etalase dingin/showcase digunakan
untuk pemasaran produk perikanan olahan dalam
Bentuk beku atau dingin dengan
kapasitas yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Persyaratan showcase ini diusahakan dapat
mempertahankan mutu produk ikan olahan yang dipasarkan. Disamping itu, ikan
olahan yang ditempatkan pada showcase dapat dilihat oleh para calon pembeli.
5 . Penyimpanan Ikan/Frezer
Penyimpanan ikan/frezer digunakan
untuk menyimpan ikan yang tidak habis terjual pada hari itu. Sehingga dengan
menyimpan ikan di frezer ini diharapkan mutu ikan tetap terjaga sampai hari
berikutnya. Tempat penyimpanan ikan ini, penutupnya ada yang transparan
sehingga dapat dilihat dari luar tanpa perlu dibuka penutupnya, namun ada pula
yang tidak transparan sehingga untuk melihat ikan tersebut perlu dibuka
penutupnya.
Persyaratan
umum penyimpanan ikan/frezer ini , diantaranya :
a) Ukuran sesuai dengan kapasitas ikan
dan tetap dapat memelihara ikan dalam keadaan dingin sampai saat dipasarkan.
b) Bentuk tidak terlalu dalam, agar ikan
di dasar peti tidak rusak karena tergencet dan ukurannya cukup panjang atgar
dapat memuat ikan ukuran besar tanpa
harus membengkokannya.
c) Konstruksi harus dirancang sedemikian
rupa agar mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan bau atau pencemaran pada
ikan.
6. Rak Pemajangan
Rak pemajangan dibutuhkan untuk
memasarkan produk olahan ikan kering, misalkan ikan asin, abon, terasi, kerupuk
dan lain-lain. Rak pemajangan ini tidak memerlukan alat pendingin karena produk
yang ditampilkan merupakan produk yang tahan lama. Rak pemajangan ini terbuat
dari bahan yang kuat, tahan karat dan mudah dibersihkan.
7. Mesin Pembuat Es (Flake Ice Machine)
Mesin pembuat es digunakan untuk menjaga pasokan es agar selalu tersedia
dalam berbagai kondisi. Kapasitas mesin pembuat es disesuaikan dengan jumlah
dan kebutuhan dalam pemasaran ikan segar.
8. Mesin penghancur es (Ice
Crusher)
Mesin
penghancur es (ice crusher) digunakan untuk menghancurkan es yang
berbentuk balok-balok es menjadi serpihan es sehingga dapat digunakan untuk
mempertahankan mutu ikan secara merata.
9. Cool Box
Cool Box sebagai salah satu tempat
penyimpanan ikan segar yang dapat mempertahankan mutu ikan tersebut. Untuk
penyimpanan ikan pada cool box ini perlu ditambahkan es dengan perbandingan
sekurang-kurangnya 1:1 , dengan tujuan
untuk mempertahankan ruang penyimpanan pada suhu 00C sehingga tetap
dapat mempertahankan mutu ikan yang disimpan.
10. Sarana Pemasaran Bergerak
Sarana pemasaran bergerak (SPG) digunakan sarana untuk
memasarkan produk ikan hidup, ikan segar, ikan-ikan beku ataupun ikan olahan
yang dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat menjaga kesegaran ikan
tersebut. Sarana pemasaran ikan bergerak ini dapat berbentuk motor roda 2, roda
3atau roda 4 yang disesuaikan dengan situasi dan pemanfaatannya.
11. Timbangan
Timbangan sebagai alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui berat ikan yang akan dijual mempunyai bentuk,
konstruksi serta kapasitas timbangan bermacam-macam. Ada timbangan dengan
ukuran kecil dan adapula timbangan dengan ukuran besar seperti timbangan duduk
yang dapat disejajarkan dengan lantai dan terbuat dari bahan yang tahan karat
dan mudah dibersihkan. Timbangan ini harus ditera sedikitnya 1 kali/tahun.
12. Wadah Ikan
Wadah ikan diperlukan untuk
memudahkan membawa ikan dari satu tempat ke tempat yang lain yang tidak terlalu
jauh dari tempat pemindahanny. Bentuk wadah iini persegi empat atau bulat
(dilengkapi dengan tempat pegangan) yang dapat dibuat dari bahan plastik, kayu,
rotan, bambu atau bahan lainnya. Kapasitas muat wadah ikan ini agar mudah
diangkat dan diletakkan sebaiknya memuat ikan antara 10-25 kg.
13. Trolly
Trolly merupakan kereta dorong yang digunakan
untuk mengangkut wadah-wadah yang berisi ikan sehingga pengangkutannya lebih
mudah dn dapat memindahlan ikan dalam wadah dengan jumlah yang lebih segar.
14. Talenan dan Peralatan Potong
(Pisau)
Talenan yang dapat digunakan untuk tempat pemotongan ikan dapat terbuat
dari kayu, plastik atu logam anti karat
yang mudah dibersihkan serta ukurannya disesuaikan dengan yang dibutuhkan.
Peralatan
potong (pisau) yang digunakan tergantung dari pemanfaatannya. Ada yang
digunakan untuk membuang sisik, menyiangi, membuang kotoran dan adapula digunakan
untuk memotong ikan.
15. Tempat Sampah
Tempat
sampah digunakan untuk membuang limbah sisa ikan yang sudah tidak termanfaatkan
maupun sampah lainnya berupa kertas atau plastik yang tidak digunakan lagi.
Sebaiknya limbah ikan dan sampah lainnya tersebut diwadahi pada tempat yang
berbeda. Tempat sampah ini harus terbuat dari bahan yang kuat dan mudah
dibersihkan serta tertutup.
Diharapkan
dengan adanya peralatan yang memenuhi standar dapat memudahkan penanganan jual
beli ikan sehingga ikan yang dipasarkan tetap dapat dipertahankan mutunya serta
dapat meningkatkan minat masyarakat dalam berbelanja ikan.
Dengan
meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja ikan akan ikut mendukung program
pemerintah dalam meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia serta
meningkatkan produksi perikanan dalam negeri.
Komentar
Posting Komentar